Jumat, 25 November 2011

Ubisoft: Ghost Recon Online Terapkan Sistem Free-to-Play Hindari Bajakan"


Ubisoft: Ghost Recon Online Terapkan  Sistem Free-to-Play Hindari Bajakan
Developer dan publisher Ubisoft mulai menjajaki perubahan sistem untuk game-game mereka dari model payment menjadi free-to-play.  Misalnya dua judul teranyar: I Am Alive dan Ghost Recon Online yang terus mengundang kontroversi. Sébastien Arnoult, produser Ghost Recon, menyatakan sistem free-to-play merupakan respons dari maraknya pembajakan– dan akan menjadi alternatif lebih “nyaman” bagi sejumlah gamer (PC) yang sering mengalami masalah dengan DRM.
“Kami akan memberikan (hampir) semua content game secara free dan tidak ada batasan untuk akses. Bagi para gamer yang selama ini bermain melalui situs seperti Pirate Bay, Oke, silahkan saja. Tapi kami sudah mendengarkan aspirasi Anda yang menginginkan game secara gratis. Game Ghost Recon kini bisa didownload secara free dan tidak ada DRM yang akan mengusik Anda, ” ujar Arnoult.
Ghost Recon Online (GRO) saat ini baru dirilis ekslusif untuk PC, sementara untuk judul GRO Future Soldier, sudah tersedia di platform konsol dengan masih tetap menggunakan sistem berbayar (payment).
“Kami hanya menyesuaikan dengan permintaan di segmen PC. Tentu tidak bermaksud membandingkan platform tersebut dengan Xbox dengan content yang lebih lux dengan berbagai fitur ekstra. Untuk PC, kami telah menerapkan model sesuai dengan permintaan.”
Value game-game PC sangat dipengaruhi oleh pembajakan, baik bagi pemain maupun publisher. Ketika team memulai pembuatan Ghost Recon: Future Solider, secara umum sama dengan GRO sebelumnya, tanpa pengembangan khusus karena kami tahu bahwa 95% user akan mengunduh versi bajakan. Kami harus beradaptasi, menanggapi kondisi ini. Kira-kira itulah latar belakang perubahan Ghost Recon Online. Jadi, agaknya lebih baik mengikuti mereka,” lanjut Arnoult.
Jika pembesut GRO ini terkesan “mengalah” kepada tabiat gamer, sikap berbeda datang dari studio game Ubisoft lainnya, Stanislas Mettra,  Dalam sebuah wawancara dengan IncGamers, Creative Director game I Am Alive itu justru mempertanyakan value dan seberapa komersial memigrasikan game ke PC.
Tidak mungkin ke PC ?
"Mungkin pihak studio hanya perlu merekrut 12 pegawai tambahan yang akan bekerja selama tiga bulan untuk memigrasikan I Am Alive ke platform PC. Proyek ini memang tidak besar, namun tetap membutuhkan biaya. Jika versi itu kemudian hanya dibeli 50.000 gamer, maka itu tidak layak," Stanislas berargumen.

Meski kedua tokoh punya pandangan yang berbeda soal viabilitas komersial, namun ini juga menyiratkan sebuah peringatan bagi Ubisoft. Team Ghost Recon menyikapi PC sebagai platform yang berbeda dengan kebutuhan sendiri. Bagaimana dengan studio game lain yang berada di bawah bendera Ubisoft? Tentu masing-masing punya pertimbangan dan keputusan bersifat khas yang sangat bertalian dengan situasi pasar.
Saat ini Ghost Recon Online sudah memasuki fase Closed Beta di beberapa negara Eropa (Perancis dan Jerman) dan menuju Inggris beberapa bulan ke depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar