Techland selaku developer justru mengaku tak terkejut jika game Dead Island akhirnya ditolak peredarannya oleh Pemerintah Jerman. Dan, yang para gamer di negara tersebut juga maklum dengan perkembangan ini.
Seorang perwakilan Techland menyatakan, "Ini bukan sesuatu yang mengejutkan. Jerman memiliki regulasi khusus terkait video game dan content kekerasan di dalamnya. Baik pihak Deep Silver maupun Techland sepenuhnya menyadari kemungkinan pelarangan ini."
Seorang perwakilan Techland menyatakan, "Ini bukan sesuatu yang mengejutkan. Jerman memiliki regulasi khusus terkait video game dan content kekerasan di dalamnya. Baik pihak Deep Silver maupun Techland sepenuhnya menyadari kemungkinan pelarangan ini."
Sebagai negara maju, Jerman memang sangat teliti membuat peraturan menyangkut kepentingan publik (termasuk hiburan). Tak heran kalau Department of Media Harmful to Young Persons (or the BPJM) lantas mengklasifikasikan Dead Island dalam kategori "List B" - yang dinilai cenderung memuat aksi kekerasan berlebihan dan termasuk juga unsur Nazi.
Semua judul yang tergolong dalam "List B" artinya tidak diizinkan beredar di Jerman dan pelaku yang tetap memperjualbelikannya dianggap bertindak melawan hukum (ilegal). PEraturan ini juga berlaku untuk para distributor dan importir (seperti Play.com, Amazon.de dan Gameware.at) yang akan mengirimkan stock ke negara tersebut, sehingga hukum ini benar-benar berjalan efektif.
Ini mengapa, sebuah kargo berisi copy game Dead Island terpaksa harus parkir di perbatasan sebelum diringkus pihak CUSTODY (Bea Cukai) Jerman.
Publisher Koch Media (yang juga tergabung bersama Deep Silver) tidak mau ambil risiko dengan peraturan ini dan lebih memilih untuk mendistribusikan Dead Island ke negara tetangga, Austria.
Publisher Koch Media (yang juga tergabung bersama Deep Silver) tidak mau ambil risiko dengan peraturan ini dan lebih memilih untuk mendistribusikan Dead Island ke negara tetangga, Austria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar