Persaingan adalah sebuah hal yang sudah sering terjadi di dunia. Entah itu di dunia hiburan ataupun di dunia politik. Jadi, ketika berbicara mengenai persaingan di dunia konsol, sudah tentu yang terbayang dalam benak kita adalah tiga perusahaan besar yang namanya sudah tidak asing lagi. Mereka adalah Nintendo, Sony danMicrosoft. Nah, dunia konsol sebentar lagi akan diramaikan oleh kedatangan Wii U dari Nintendo. Berbeda dengan konsol pada umumnya, Nintendo Wii U akan menggunakan sebuah kontroler touch-screen yang dinamakan GamePad.
So, dengan kehadiran konsol Nintendo yang digadang-gadang memiliki kualitas grafis yang tidak kalah dan bahkan melebihi PS3 dan Xbox360, tidak heran kalau Sony dan Microsoft mulai melancarkan perang urat syaraf. Faktanya, Microsoft dan Sony menggunakan cara yang berbeda. Kalau Microsoft mengumumkan sebuah tablet (Xbox Smartglass)yang nantinya bisa digunakan sebagai kontroler tambahan untuk Xbox360, maka Sony justru lebih mengandalkan serangan verbal alias dengan menggunakan kata-kata belaka. "Kenapa kamu membutuhkan Wii U, padahal di saat yang sama, Vita dan PS3 juga bisa melakukan hal yang sama?" adalah wujud argumen Sony kepada seluruh gamer di dunia.
"Kami selalu memberitahu para fans PlayStation kami bahwa Wii U akan menawarkan sesuatu yang bisa dilakukan oleh Vita dan PS3 dengan sangat mudahnya," jelas salah satu petinggi Sony dari Amerika, John Koller. Kemudian Koller menambahkan kalau itu berarti Sony bisa mencari dan memilih game apa saja yang mereka inginkan untuk mendukung konsep kontroler yang dilengkapi touch-screen.
"Kami selalu memberitahu para fans PlayStation kami bahwa Wii U akan menawarkan sesuatu yang bisa dilakukan oleh Vita dan PS3 dengan sangat mudahnya," jelas salah satu petinggi Sony dari Amerika, John Koller. Kemudian Koller menambahkan kalau itu berarti Sony bisa mencari dan memilih game apa saja yang mereka inginkan untuk mendukung konsep kontroler yang dilengkapi touch-screen.
"Itu semua tergantung pada kontennya. Kami harus memastikan bahwa konten-konten tersebut tidak dipaksakan. Bagi kami, memastikan bahwa para gamer bisa menerima pengalaman yang tepat merupakan hal yang paling penting. Kami akan memilih tempat yang kami inginkan, tapi teknologi yang sama jelas ada disini." Memang diakui oleh Koller kalau harga PlayStation 3 dan PlayStation Vita itu sendiri sudah jauh lebih mahal dibandingkan satu perangkat Wii U. Tapi menurut argumen Koller, kebanyakan pemilik Vita sudah memiliki PS3.
"Kalau kalian melihat pada konsumen Vita dan sebagian besar – hampir semuanya – memiliki sebuah PS3. Jadi, kalian bisa melihat kalau persilangan tersebut bisa berjalan. Apakah nanti kami akan memaketkan hardware tersebut bersama-sama masih belum diketahui," simpulnya. Apalagi, banyak sekali para penjual di luar sana yang kerap kali bertanya kepada Sony, apakah mereka akan memaketkan kedua platform anyar Sony itu. Dengan kata lain, apabila penuturan Koller ini memang benar, itu berarti memang ada banyak sekali gamer di luar sana yang mengharapkan kombinasi kedua platform ini.
"Kalau kalian melihat pada konsumen Vita dan sebagian besar – hampir semuanya – memiliki sebuah PS3. Jadi, kalian bisa melihat kalau persilangan tersebut bisa berjalan. Apakah nanti kami akan memaketkan hardware tersebut bersama-sama masih belum diketahui," simpulnya. Apalagi, banyak sekali para penjual di luar sana yang kerap kali bertanya kepada Sony, apakah mereka akan memaketkan kedua platform anyar Sony itu. Dengan kata lain, apabila penuturan Koller ini memang benar, itu berarti memang ada banyak sekali gamer di luar sana yang mengharapkan kombinasi kedua platform ini.
Sejujurnya, memang ini adalah argumen yang tidak bisa dibantah. Tapi bukan berarti tidak bisa dipatahkan karena ini tidak lebih dari sekedar perang urat syaraf yang buktinya saja masih belum terlihat. Mari kita lihat, inovasi seperti apa yang akan dilakukan oleh Sony apabila mereka memang benar-benar memutuskan untuk mengikuti jejak Nintendo nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar